Sebenarnya hidup ini indah ..

Apakah anda sudah merasakan indahnya hidup ini ?

gambar diambil dari simplychi.wordpress.comPertanyaan ini mudah untuk dilontarkan tetapi secara jujur susah untuk dijawab dan dijalani. Saya sendiri masih terus berusaha untuk membiasakan diri untuk menikmati hidup ini dari detik demi detik.

Dalam kehidupan ini segala sesuatunya selalu berpasang-pasangan. Seperti siang dan malam, manis dan pahit, begitupun dengan senang dan susah.  Secara harfiah mungkin sebenarnya tidak ada bedanya, semuanya memiliki karakter masing – masing dan itu tidak dapat dibandingkan. Jika anda mencoba untuk membandingkan maka tidak akan pernah ada titik temu diantara dua sisi kehidupan itu.

Mungkin disinilah letak keunikan cara pandang manusia seperti saya, anda, dan mereka disana yang seringkali mencoba untuk mempertemukan dua sisi kehidupan yang berbeda dan pastinya akan berakhir dengan kekecewaan. Mari kita coba beranalisa sederhana tentang kehidupan versi saya tentunya 🙂

Dalam  satu hari berapa jam kita bisa tertawa, bercakap – cakap, konsentrasi bekerja, menikmati momen – momen bahagia, dan lain sebagainya. Kemudian, berapa jam anda menangis, bersedih, merasa kehilangan, sakit, dan seterusnya. Coba berhitung dan akumulasikan dalam satu bulan, satu tahun, sepuluh tahun, dan sampai detik ini. Berapa persenkah anda sebenarnya merasa bahagia dan berapa persenkah anda merasa bersedih ?

Secara jujur cobalah anda berhitung dan saya yakin prosentase kebahagian kita akan lebih banyak dibandingkan dengan prosentase kesedihan kita. Tapi mengapa banyak orang dan saya sendiri tentu saja masih beranggapan bahwa hidup ini kok tidak indah ya .. hidup ini kok susah sekali … dan banyak sekali bermunculan pertanyaan yang serupa. Bahkan banyak statement menghujat, menyalahkan orang lain, atau bahkan menyalahkan TUHAN.

Semuanya itu adalah karena kita terlalu banyak memikirkan kesedihan dibandingkan kebahagian dan indahnya hidup ini. Otak kita dipaksa untuk berpikir keras tentang bagaimana kita bisa bahagia, kedepannya kita bisa hidup enak, kedepannya kita bisa begini .. begitu .. dan lain sebagainya, sehingga kita sering lupa bahwa kita itu hidup hari ini, sekarang, detik ini. Hal ini yang menyebabkan kita tidak merasa bahagia, padahal kebahagiaan itu selalu ada dan Tuhan selalu memberikan nikmat itu setiap hari tanpa putus sedetikpun.

Selain itu bisa jadi banyak tuntutan yang harus kita penuhi untuk mencapai kebahagiaan. Seperti kita harus punya ini .. itu agar kita bahagia, kamu harus melakukan ini .. itu supaya hidup ini enak dan indah , kita harus siap sengsara agar esok kita bisa tenang dan damai.

Di lain sisi, sebagian orang hidup dalam masa lalunya yang tidak akan pernah bisa kembali ke masa itu yang biasanya diawali dengan kata “Seandainya”. Seandainya saja saya dulu melakukan ini maka mungkin hari ini saya tidak akan seperti ini. Seandainya saya begini .. begitu .. maka …

Jadi, sebenarnya hidup ini indah dan Tuhan telah menciptakan semuanya itu untuk kita nikmati dan syukuri mengapa harus berkeluh kesah dan tidak dapat menerima apa yang terjadi disekitar kita dan menyalahkan orang lain untuk hal ini. Mari kita berusaha untuk selalu menikmati indahnya hidup ini dan terakhir ada sebuah surat dari YM yang saya terima seperti ini.

“Dan bertaubatlah engkau semua kepada Allah, hai sekalian orang Mu’min, supaya engkau semua memperoleh kebahagiaan.” (an-Nur: 31)”